- Back to Home »
- Info »
- Hari Valentine?
Posted by : eka kaka
Sabtu, 15 Februari 2014
Setelah saya melewati malem jum’at yang horor kemarin, “kok horor?”. Gimana gak horor, ulangan mtk ada yang gak diisi, saya dapet sms dari temen yang pengen dilupain == malem hari valentine juga == saya kan jomblo, saya juga muslim =3= jadi gak bakalan ngerayain hari valentine. Walaupun dikasih coklat, bakal nolak entah itu dari temen cewek ataupun cowok. Mending ngasihnya anime aja, daripada coklat. Eh, tapi tadi kok beli coklat? == HAHA, dimakan sendiri.
Oh iya == hari valentine itu apa sih?? Apa itu semacam jenis
makanan?? :v Kok bisa disebut hari
valentine?? Yang ngerayain pasti tau
dong artinya == yang MUSLIM juga tau kan sejarahnya valentine?
Atau gak tau??? Atau emang PURA-PURA gak tau?? Sungguh menyedihkan ngerayain
hari valentine kalau kalian masih belum ngerti apa sejarahnya hari valentine ==
KALIAN MENYEDIHKAN.
Dulu, saya gak ngerti sama sekali sejarah hari valentine,
sampai kelas 7 smp pun masih bingung sejarah valentine sebenarnya, karena
banyak versi yang berbeda-beda. “Gw tau kok sejarahnya Valentine!!” Kalau emang
tau bagi yang MUSLIM kenapa masih
ngerayain??? Pengen nambah dosa? Pengen nyicil tiket masuk ke neraka atau
gimana?? Tiap bulan Februari remaja yang notabene MENGAKU beragama Islam
ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau banyak ustad-ustazah
memperingatkan nilai-nilai akidah Kristen yang dikandung dalam peringatan
tersebut, namun hal itu tidak terlalu dipusingkan mereka, “EMANG GUE PEDULI?”.
“Gue ngerayain Valentine kan buat fun-fun aja….” begitu kata mereka. FUN? ==
kalian memang menyedihkan == .
“Kok adminnya ngeselin sih?”,
“IDIH!! Norak nih admin!”, “Mungkin dia gak bisa nikmatin hari valentine!”,
“GAK GAUL!!”, “Kok adminnya sok suci sih??”, “mungkin dia jomblo jadi gak bisa
ngerayain valentine. Jadinya iri deh” . PLEASE!!!! DON’T JUDGE ME!! saya di
sini emang jomblo, karena di ISLAM gak ada yang namanya pacaran, emang arti
pacaran itu apasih? Apa semacam sms pakek sayang-sayangan, PEGANGAN TANGAN
kayak orang buta, PELUKAN, CIUMAN?? =3= =3= =3= =3= jadi kalau kalian asal
nyeplos saya iri, ITU SALAH BESAR. Post ini
cuman buat ngingetin, buat yang merasa ISLAM aja sih == kalau yang bukan
MUSLIM mah, terserah lu. Mau nyungsep kek, mau ngerayain valentine kek,
TERSERAH LU! cuman mau ngingetin saudara-saudara saya yang MUSLIM. Oke,
daripada banyak BACOT.
Ayo kita ulas tentang hari valentine.
Ayo kita ulas tentang hari valentine.
DARI BERBAGAI SUMBER => SINI
SINI (dan entah lupa lagi link yang lainnya =_=)
- SUMBER PERTAMA
Tidak ada kejelasan, siapakah sesungguhnya yang bernama Valentine. Beragam kisah dan semuanya hanyalah dongeng tentang
sosok Valentine ini. Tetapi setidaknya ada tiga dongeng yang umum tentang siapa
Valentine.
PERTAMA, St Valentine adalah seorang pemuda bernama Valentino yang
kematiannya pada 14 Pebruari 269M karena eksekusi oleh Raja Romawi, Claudius
II (265-270) Eksekusi yang didapatnya ini karena perbuatannya yang menentang
ketetapan raja, memimpin gerakan yang menolak wajib militer dan menikahkan
pasangan muda-mudi, yang hal tersebut justru dilarang. Karena pada saat itu
aturan yang ditetapkan adalah boleh menikah jika sudah mengikuti wajib militer.
KEDUA, Valentine seorang pastor di Roma yang berani menentang Raja Claudius
IIdengan menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan menolak menyembah dewa-dewa
Romawi. Ia kemudian meninggal karena dibunuh dan oleh gereja dianggap sebagai
orang suci.
KETIGA, seorang yang meninggal dan dianggap sebagai martir, terjadi di Afrika
di sebuah provinsi Romawi. Meninggal pada pertengahan abad ke-3 Masehi. Dia
juga bernama Valentine.
Valentine di Indonesia
Valentine’s Day disebut ‘Hari Kasih Sayang’, disimbolkan dengan kata ‘LOVE’.
Padahal kalau kita mau jeli, kata‘kasih sayang’ dalam bahasa inggris bukan
‘love’ tetapi ‘Affection’. Tapi mengapa di negeri-negeri muslim seperti
Indonesia dan Malaysia, menggunakan istilah Hari Kasih Sayang. Ini penyesatan. ==
Makna ‘love’ sesungguhnya adalah sebagaimana sejarah LUPERCALIA pada masa
masyarakat penyembah berhala, yakni sebuah ritual seks/perkawinan. Jadi
Valentine’s Day memang tidak memperingati kasih sayang tapi memperingati
love/cinta dalam arti seks. Atau dengan bahasa lain, Valentine’s Dayadalah HARI
SEKS BEBAS.
Dan pada kenyataannya tradisi seks bebas inilah yang berkembang saat ini di
Indonesia. Padahal di Eropa sendiri tradisi ini mulai ditinggalkan. Maka, semua
ini adalah upaya pendangkalan akidah generasi muda Islam.
Inilah yang dikatakan Samuel Zweimer dalam
konferensi gereja di Quds (1935): “Misi utama kita bukan menghancurkan kaum
Muslim. Sebagai seorang Kristen tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi
baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah,
generasi malas yang hanya mengejar kepuasan hawa nafsu”
- SUMBER KEDUA
Benarkah ia hanya kasih
sayang belaka ?
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di
muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak
lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah
berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)
Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada
tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di
pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila
menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon
(simbol-simbol atau iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk
mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari
diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi maupun
kelompok-kelompok kecil, ramai yang berlomba-lomba menawarkan acara untuk
merayakan Valentine. Dengan dukungan (pengaruh) media massa seperti surat
kabar, radio maupun televisi sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki (dihidangkan)
dengan iklan-iklan Valentine Day.
SEJARAH VALENTINE:
SEJARAH VALENTINE:
Sungguh merupakan hal yang ironis (menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi)
apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan
Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine
sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana
kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya
(pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II
(268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai
simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka
para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara
keagamaan'.
Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur
hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian
dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut
“Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani (Kristian), pesta
'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine.
Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga
dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai
bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata
“Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine
dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam
mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman,
seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh
pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang
tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman
sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta
persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa
ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment (hal/saat/waktu) ini
hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha
merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup
barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan
kasih sayang.
PANDANGAN ISLAM
PANDANGAN ISLAM
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita
akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?
Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:
“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra :
36)
Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu
mengindera (mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati.
Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan
hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah,
tujuannya, apa, siapa, kapan (bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih
dari itu.
Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang
membonceng (mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam
disebut Taqlid.
Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama)
maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.
HAL-HAL YANG HARUS DIBERI
PERHATIAN:
Dalam masalah Valentine itu perlu dipahami secara mendalam terutama dari
kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari agama
(Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal yang harus dipahami
di dalam masalah 'Valentine Day'.
1. PRINSIP / DASAR
Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.
2. SUMBER ASASI
Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan pikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh kerana itu lah , berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam, maka ia akan tertolak.
Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat
120 : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah :
“Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika
kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka
Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.
3. TUJUAN
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Bahkan Rasulullah
s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah
seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya
kepada diri sendiri”.
4. OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara.
Perhatikanlah firman Allah s.w.t. : “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27)
Surah Al-Anfal ayat 63 yang berbunyi : “…walaupun kamu membelanjakan semua
(kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan
hati mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”.
Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak
dapat menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan
keyakinan (akidah) kita. Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih
toleransi dan setia kawan.
Karena kalau dikata toleransi, Islamlah yang paling toleransi di
dunia.
Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah
mengelu-elukan (memuja-muja) Valentine Day ?
Sudah semestinya kita menyedari sejak dini (saat ini), agar jangan sampai
terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita irihati dan cemburu dengan upacara
dan bentuk kasih sayang agama lain.
Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar Rohim. Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula
dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam
lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir
setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.
Lihatlah kebangkitan Islam!!! Lihatlah
kerusakan-kerusakan yang ditampilkan oleh peradaban Barat baik dalam media
massa, televisi dan sebagainya. Karena sebenarnya Barat hanya mengenali
perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati mereka kosong dan mereka
bagaikan 'robot' yang bernyawa.
MARI ISTIQOMAH (BERPEGANG TEGUH)
Perhatikanlah Firman Allah :
“…dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim”.
Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan hati untuk
dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta
menjalankan ajarannya.
Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita
selalu taat sehingga dengan izin Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad s.a.w.
Firman Allah
s.w.t.:
“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik teman”.
“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik teman”.
Berkata Peguam Zulkifli Nordin (peguam
di Malaysia) di dalam kaset 'MURTAD' yang mafhumnya :
"VALENTINE"
adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492
adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Paderi ini umumkan atau
isytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang' kerana pada nya Islam
adalah ZALIM!!! Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari
Valentine. Semoga Anda Semua Ambil Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin
menyambut Hari Valentine ini kerana hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan
Islam kita di Sepanyol..
- · SUMBER KETIGA
Perayaan hari Valentine termasuk
salah satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), di mana
penyembahan berhala adalah agama mereka semenjak lebih dari 17 abad silam.
Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam agama paganis Romawi
kecintaan terhadap sesembahan mereka.
Perayaan Valentine's Day memiliki akar sejarah berupa beberapa kisah yang turun-temurun pada bangsa Romawi dan kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah yang paling masyhur tentang asal-muasalnya adalah bahwa bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh seekor serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik dan kecerdasan pikiran.
Perayaan Valentine's Day memiliki akar sejarah berupa beberapa kisah yang turun-temurun pada bangsa Romawi dan kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah yang paling masyhur tentang asal-muasalnya adalah bahwa bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh seekor serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik dan kecerdasan pikiran.
Bangsa Romawi memperingati
peristiwa ini pada pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan
yang megah. Di antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing dan kambing
betina, lalu dilumurkan darahnya kepada dua pemuda yang kuat fisiknya. Kemudian
keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai besar
dengan kedua pemuda tadi di depan rombongan. Keduanya membawa dua potong kulit
yang mereka gunakan untuk melumuri segala sesuatu yang mereka jumpai. Para
wanita Romawi sengaja menghadap kepada lumuran itu dengan senang hati, karena
meyakini dengan itu mereka akan dikaruniai kesuburan dan melahirkan dengan
mudah.
Sejarah hari valentine I :
Menurut
tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan
pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada
pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Tahu gak dewa Zeus? itu bokap-nye hercules.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.
Sejarah Valentine's Day II :
Menurut
Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau
santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:
- pastur di Roma
- uskup Interamna (modern Terni)
- martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan antara
ketiga martir ini dengan hari
raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada
tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai
martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya
peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja
menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada
tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sejarah hari valentine III :
Catatan
pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis
adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14
Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan
ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer.
Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was
sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus)
Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke
sana untuk memilih pasangannya)
Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
- Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
- Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada
kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran
sebagai martir.
Sejarah Valentines Day IV :
Kisah St. Valentine
Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu. Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.
Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu. Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.
·
- SUMBER KEEMPAT
Valentine
day's adalah hari yang sangat identik dengan dengan cinta, puisi-puisi
romantis, yang sudah bergeser dari cinta sebenarnya. Mari kita lihat apa makna
hari valentine itu.
Arti Valentine day's
Tanggal 14
februari merupakan hari perayaan terhadap dihukum matinya seorang pahlawan
kristen yaitu: Santo Valentine, kejadian ini terjadi tepat pada tanggal 14
februari 270 M.
Valentine day's adalah sebuah dimana orang-orang yang sedang dilanda cinta, saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah antara satu sama lain, yaitu hari dimana santo valentine mati sebagai seorang pahlawan yang teguh mempertahankan keyakinannya.
Valentine yang biasa dikatakan itu adalah seorang utusan dari rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai uskup pertama.
Itulah makna dibalik nama valentine day's, sekarang mari kita lihat bagaimana sejarah asal mula hari valentine day's itu.
Valentine day's adalah sebuah dimana orang-orang yang sedang dilanda cinta, saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah antara satu sama lain, yaitu hari dimana santo valentine mati sebagai seorang pahlawan yang teguh mempertahankan keyakinannya.
Valentine yang biasa dikatakan itu adalah seorang utusan dari rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai uskup pertama.
Itulah makna dibalik nama valentine day's, sekarang mari kita lihat bagaimana sejarah asal mula hari valentine day's itu.
Asal Mula Sejarah Valentine Day's
Hari raya
ini adalah salah satu hari raya bangsa Romawi Paganis (yang menyembah berhala),
bangsa romawi telah menyembah berhala semenjak 17 abad silam. Jadi hari raya
valentine ini adalah merupakan sebutan kepada kecintaan terhadap sesembahan
mereka.
Tentang sejarah valentine ini ada banyak versi yang menyebutkan, tetapi dari sekian banyak versi menyimpulkan bahwa hari valentine tidak memiliki latar belakang yang jelas sama sekali.
Perayaan ini telah ada semenjak abad ke-4 SM, yang diadakan pada tanggal 15 februari, perayaan yang bertujuan untuk menghormati dewa yang bernama Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Acara ini berbentuk upacara dan di dalamnya diselingi penarikan undian untuk mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang berisikan nama, para gadis mendapatkan pasangan. Kemudian mereka menikah untuk periode satu tahun, sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri, mereka menulis namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.
Sementara itu, pada 14 Februari 269 M meninggallah seorang pendeta kristen yang juga dikenal sebagai tabib (dokter) yang dermawan yang bernama Valentine.
Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya.
Sejak kematian Valentine (14 februari), kisahnya menyebar dan meluas, hingga tidak satu pelosok pun di daerah Roma yang tak mendengar kisah hidup dan kematiannya. Kakek dan nenek mendongengkan cerita Santo Valentine pada anak dan cucunya sampai pada tingkat pengkultusan.
Ketika agama Katolik mulai berkembang, para pemimipin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut. Untuk mensiasatinya, mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih Sayang, Lupercus. Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu Santo Valentine.
Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria yang dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak gereja. Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan tersebut menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk penghormatan dan pengkultusan kepada Santo Valentine. Dengan demikian perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan "Valentine Days"
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.
Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sesuai perkembangannya, Hari Kasih Sayang tersebut menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum gereja untuk dirayakan. Agar tidak kelihatan formal, peringatan ini dibungkus dengan hiburan atau pesta-pesta.
Tentang sejarah valentine ini ada banyak versi yang menyebutkan, tetapi dari sekian banyak versi menyimpulkan bahwa hari valentine tidak memiliki latar belakang yang jelas sama sekali.
Perayaan ini telah ada semenjak abad ke-4 SM, yang diadakan pada tanggal 15 februari, perayaan yang bertujuan untuk menghormati dewa yang bernama Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Acara ini berbentuk upacara dan di dalamnya diselingi penarikan undian untuk mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang berisikan nama, para gadis mendapatkan pasangan. Kemudian mereka menikah untuk periode satu tahun, sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri, mereka menulis namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.
Sementara itu, pada 14 Februari 269 M meninggallah seorang pendeta kristen yang juga dikenal sebagai tabib (dokter) yang dermawan yang bernama Valentine.
Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya.
Sejak kematian Valentine (14 februari), kisahnya menyebar dan meluas, hingga tidak satu pelosok pun di daerah Roma yang tak mendengar kisah hidup dan kematiannya. Kakek dan nenek mendongengkan cerita Santo Valentine pada anak dan cucunya sampai pada tingkat pengkultusan.
Ketika agama Katolik mulai berkembang, para pemimipin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut. Untuk mensiasatinya, mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih Sayang, Lupercus. Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu Santo Valentine.
Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria yang dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak gereja. Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan tersebut menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk penghormatan dan pengkultusan kepada Santo Valentine. Dengan demikian perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan "Valentine Days"
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.
Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sesuai perkembangannya, Hari Kasih Sayang tersebut menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum gereja untuk dirayakan. Agar tidak kelihatan formal, peringatan ini dibungkus dengan hiburan atau pesta-pesta.
- · SUMBER KELIMA
SEJARAH KELAM HARI VALENTINE
Banyak remaja muslim tidak mengetahui bagaimanakah sejarah hari valentine.
Karena ketidaktahuan dan cuma asal ikut-ikutan trend, juga supaya mau dikatakan
gaul, akhirnya mereka pun merayakannya. Di antara mereka saling memberi kado,
lebih-lebih pada orang yang dikasihi. Maka kita lihat coklat dan berbagai
souvenir laris manis di hari tersebut. Bagaimanakah sebenarnya sejarah hari
tersebut?
Cikal
Bakal Hari Valentine
Sebenarnya
ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul Valentine’s Day.
Namun, pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang
dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap
tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah
rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari
pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno
Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak.
Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar
harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan dijadikan
obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari
gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit
binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan
membuat mereka menjadi lebih subur.
Ketika agama
Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh
agama katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa
Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau
Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I
(The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan
lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi
Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk
menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book
Encyclopedia 1998).
Kaitan
Hari Kasih Sayang dengan Valentine
The Catholic
Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine
yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati
pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St.
Valentine” yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui
ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut
versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St.
Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah
tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu
menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.
Versi kedua
menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih
tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu
melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan
diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung
pada 14 Februari 269 M (The World Book Encyclopedia, 1998).
Versi
lainnya menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur
sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia
menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya
yang tertulis “Dari Valentinusmu”. (Sumber pembahasan di atas: http://id.wikipedia.org/ dan lain-lain)
Dari
penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan:
- Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan.
- Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine.
- Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.
- Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”.
Sungguh ironis memang kondisi remaja saat ini.
Sebagian orang mungkin sudah mengetahui kenyataan sejarah di atas. Seolah-olah
mereka menutup mata dan menyatakan boleh-boleh saja merayakan hari valentine
yang cikal bakal sebenarnya adalah ritual paganisme. Sudah sepatutnya kaum
muslimin berpikir, tidak sepantasnya mereka merayakan hari tersebut setelah
jelas-jelas nyata bahwa ritual valentine adalah ritual non muslim bahkan
bermula dari ritual paganisme.
Bahkan secara tegas Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam katakan, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia
termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Daud). Dalil ini sudah
cukup sebagai alasan terlarangnya merayakan hari valentine, apa pun bentuk
perayaannya.
NAHLOH. BANYAK BANGET ASAL MUASAL SEJARAHNYA??? KOK BEDA-BEDA SIH? KALIAN
MAU PERCAYA YANG MANA?? KALAU PANDANGAN SAYA, ASAL MUASALNYA AJA GAK JELAS, KENAPA
DIRAYAIN JUGA??? YANG ISLAM JUGA!!!! GAK USAH DEH NGERAYAIN VALENTINE! PENGEN
BANGET YA KELIATAN GAUL?? SAMPEK-SAMPEK NGERAYAIN HARI VALENTINE = =